Satuan Kerja Perangkat Daerah
- Sekretariat Daerah
- Sekretariat DPRD
- Badan Perencana Pembangunan Daerah
- Badan Pengawas Daerah
- Badan Pengelola Keuangan Daerah
- Badan Kepegawaian Daerah
- Dinas Pendidikan
- Dinas Penanaman Modal dan Perindustrian
- Dinas Perikanan dan Kelautan
- Dinas Pertanian dan Kehutanan
- Dinas Pariwisata
- Dinas Perhubungan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
- Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
- Kantor Informasi dan Kehumasan
- Kantor Pengelola Kekayaan Daerah
- Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
- Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Kantor Koperasi dan UKM
Kabupaten Brebes terletak di bagian barat Provinsi Jawa Tengah, dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Kenyataan bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes bertutur dalam bahasa sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Berdasarkan naskah kuno primer bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung pojok tiga dan Gunung kumbang ), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.
Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.